Sunday, January 16, 2011

Menjelajahi Tjong A Fie Mansion

Siang tadi setelah makan siang, aku dan ayahku pergi ke rumahnya Tjong A Fie (Tjong A Fie Mansion) yang berada di Jalan Jendral Ahmad Yani No 105, Medan. Sesampai di sana, kulihat pintu gerbang rumahnya terlihat biasa-biasa saja dan terkesan kurang terawat. Kami pun masuk dan membeli tiket seharga Rp 35.000/orang. Wah... lumayan mahal, yah dibandingkan dengan harga tiket masuk Museum Negeri Sumatera Utara yang hanya Rp 700/orang.

Pintu Gerbang Rumah Tjong A Fie


Akibat ulah dari manusia yang tidak bertanggung jawab, ukiran yang seharusnya cantik ini pasti tidak akan menjadi sejelek ini.



Pintu Masuk Utama Rumah


Dan sebelum kita masuk ke dalam rumah, aku perkenalkan dulu yah latar belakang pendirian rumah ini dan profil dari Tjong A Fie..

About the Mansion
Rumah atau Mansion tersebut dibangun di Kesawan pada tahun 1895 dan selesai pada tahun 1900 dengan luas tanah 8.000 meter persegi. Rumah ini dibangun dengan arsitektur Peranakan (campuran antara Tionghoa dengan Melayu) dan Eropa, memiliki 35 buah ruangan dan 2 buah tempat penyimpanan dan sekarang rumah tersebut dihuni oleh keturunan dari Tjong A Fie.

About Tjong A Fie
Tjong A Fie, alias Tjong Fung Nam lahir pada tahun 1860 di kampung Sung Kow, Guangdong, Cina. Dia meninggalkan kampung halaman, berangkat menuju Pantai Timur Sumatera dan mendarat di Kampung Laboean (Belawan) pada tahun 1877. 
Semasa dia mendirikan hidup barunya di Kesultanan Deli, dia mendirikan sebuah usaha bahan pangan yang kemudian berkembang dengan pesat.
Karena keberhasilannya, pemerintah Belanda memberinya pangkat sebagai seorang Letnan untuk mengurus urusan kemasyarakatan terutama di kalangan Chinese. Selain itu, Tjong A Fie juga ditunjuk sebagai utusan terhormat untuk Kekaisaran Cina untuk di luar Cina di era Kekaisaran Qing.
Tjong A Fie meninggal di Medan pada tanggal 4 Februari 1921.

Tjong A Fie di Masa Muda

Dan sekarang mari kita mulai tur kita..!
FIRST STOP



Piano Peninggalan. Meskipun kelihatan sudah tua, tuts-nya juga sudah berwarna kekuningan, tetapi suaranya masih bagus. :)

Jalan Pintar menuju dancing hall


 Ruang tamu di bawah ini dulunya sebernarnya adalah sebuah kamar tidur


Disebutkan semua lampunya masih asli seperti dulu, hanya saja bola lampunya sudah diganti-ganti.


Orang India yang memangkas rambut Tjong A Fie... 

SECOND STOP

Nah.. Sekarang kita lanjut ke bagian dapur. Di depan dapur terdapat tulisan "大娘厨房" yang artinya "Big Nyonya's Kitchen" atau "Daput Nyonya Besar".


Di dalam dapur terdapat alat untuk menggiling bumbu dan kacang kedelai, lemari penyimpanan alat makan, dan tungku-tungku. Di samping tungku memasak terdapat altar dari Dewa Dapur. Ruang makan terletak tidak jauh dari dapur.



THIRD STOP

Sekarang kita ke kamar tidur pribadinya Tjong A Fie. Menurutku kamarnya cukup luas dan perabot-perabotnya masih bagus dan cantik. Di dalamnya terdapat kamar tidur, wardrobe, meja rias, mesin jahit, dan koleksi-koleksi lainnya. 




FOURTH STOP
Sehabis dari kamar tidur, kami ke altar leluhur yang telah meninggal. Altar disusun secara bertingkat dari buyut, kakek dan nenek, ayah dan ibu, Tjong A Fie, istri-istrinya, anak-anaknya dan cucu-cucunya.




FIFTH STOP
Di stop ini terdapat ruang-ruang untuk menerima tamu. Dan masing-masing ruang memiliki fungsi berbeda.

Ruang untuk menerima tamu dari Tiongkok


Ruang untuk menerima Sultan Deli

SIXTH STOP
Di stop keenam, kami naik ke lantai dua. Di lantai dua terdapat ruangan khusus yang dihuni oleh pihak keluarga, dancing hall, dan tempat ibadah Guan Gong tertua di Medan.

Di depan altar Guan Gong terdapat sebuah meja musyawarah. Katanya dalam musyawarah setiap orang harus mempertanggungjawabkan semua kata-katanya di hadapan Guan Gong dan Tuhan.


Sekian sudah perjalanan di Tjong A Fie Mansion. Sampai jumpa di post selanjutnya!

3 comments:

  1. Like this very much! Klo masalah artikel kyknya tetap u yg nomor 1 ya..hehe..jd pemandu wisata de. Ada bakat tuh..XDD

    ReplyDelete
  2. Mantap bung! Lanjutkan ceritanya dong! :D

    ReplyDelete
  3. kok aq bayar tiketnya 75rb/ org???

    ReplyDelete